Ya Allah, bolehkah aku menuntut kali ini (lagi)?
Aku tahu dan aku sadar, everything happens for a reason. Tak ada sesuatu yang terjadi begitu saja tanpa sebab awal di dunia ini. Seorang pengusaha sukses karena usaha yang tlah dilakukannya. Seorang narapidana dipenjara karena ia melakukan pelanggaran hukum. Akupun didiamkan karena aku telah melakukan kesalahan sebelumnya.
Aku tahu tahu dan aku sadar, small stuff does take great effect. Sesuatu yang kecil adalah awal dari sesuatu yang besar. Hal-hal sepele bisa berpengaruh besar dengan yang lainnya. Seorang sahabat mengatakan padaku, mulailah dari hal yang sepele dan kaupun akan terlatih untuk melakukan hal yang lebih besar.
Aku tahu dan aku sadar, wrong is wrong, and wrong will never be right. Salah tak akan berubah menjadi benar saat aku pun tak tahu lagi konsep “benar” seperti apa. Sering, aku menjadi salah karena hal-hal “kecil”. Aku tahu pasti aku telah melakukan kesalahan dan aku pantas untuk mendapatkan akibatnya. Aku tak pernah tahu begitu “salah”nya aku hingga aku pun berulang kali harus diperlakukan seperti ini.
Ya Allah, bolehkah aku menutut kali ini (lagi)?
Aku ingin saat aku salah, aku pun masih bisa dan berhak mendapatkan “pengampunan” karenanya.
Aku ingin saat aku salah, tangan itu menjabat tanganku lagi dan menggandeng tanganku lagi saat itu juga.
Aku ingin saat aku salah, terselip kata “iya, gak papa kok” dengan senyum sesungging darinya.
Aku ingin saat aku salah, senyumku dan senyumnya bisa melebur menjadi satu lagi tanpa ada rasa “pembodohan” pada diriku sendiri.
Aku ingin saat aku salah, aku masih mengetahui bagaimana menjadi tidak salah lagi dan menjadi yang sedikit benar.
Ya Allah, bolehkah aku menutut kali ini (lagi)?
Aku tak ingin saat ada salah di depanku, kata “maaf” seolah hanyalah rentetan empat aksara tanpa makna.
Aku tak ingin saat ada salah di depanku, akupun menjadi lupa akan pembeda antara salah dan benar.
091011 10:46pm
MORE....