Dayu Emilia

... I'm just a daymon

Indahnya rasa ini

By daymon in on 10:25 AM




Indahnya rasa ini…
Saat semuanya,
telah terangkai dalam larik-larik yang dengan tanpa takut mengungkapkan semuanya.
Saat yang dirasakan dalam hati,
tertuang dalam bahasa-bahasa tulis yang mewakilkan semuanya.

Ya Allah, ijinkan aku untuk bisa selalu merasakan
Indahnya rasa ini. . .


091011 11:05pm MORE....

Tipisnya tawa dan tangis

By daymon in on 10:21 AM


Pagi, ku awali semuanya dengan senyum. Senyum penuh harap bahwa hari ini akan menjadi hariku. Aku mulai menjalaninya dengan penuh semangat.
Jelang siang, senyum itu berubah menjadi tawa. Tawa yang sangat riang dan riuh. Seluruh syaraf yang telah dipaksa menegang mulai mengendur dan terasa rileks. Semua penat seolah terobati dengan semua tawa ini.
Sore, semua terasa lengkap. Senyum dan tawa tadi, pastinya akan ku rangkaikan dalam memoriku menjadi bagian tak terlupakan bagiku. Ku siapkan semua diksi untuk melengkapi kemeriahan hari ini dan ku simpan di memoriku.
Malam, prangggg !!! seolah aku lupa dengan semua senyum dan tawa yang ku rasakan seharian tadi. Aku telah melupakan semua diksi-diksi indah yang telah ku siapkan tadi. Hanya ada tetesan-tetesan panas [bukan hangat] yang keluar dari mataku. Panas sekali hingga aku pun hanya mampu menyisakan tangis-tangis ini di penghujung hariku.

Ah.. begitu tipisnya tawa dan tangis. Aku tak mau terlenakan dengan keduanya.


091011 10:57pm MORE....

Bolehkah Aku Menuntut?

By daymon in on 10:03 AM




Ya Allah, bolehkah aku menuntut kali ini (lagi)?
Aku tahu dan aku sadar, everything happens for a reason. Tak ada sesuatu yang terjadi begitu saja tanpa sebab awal di dunia ini. Seorang pengusaha sukses karena usaha yang tlah dilakukannya. Seorang narapidana dipenjara karena ia melakukan pelanggaran hukum. Akupun didiamkan karena aku telah melakukan kesalahan sebelumnya.
Aku tahu tahu dan aku sadar, small stuff does take great effect. Sesuatu yang kecil adalah awal dari sesuatu yang besar. Hal-hal sepele bisa berpengaruh besar dengan yang lainnya. Seorang sahabat mengatakan padaku, mulailah dari hal yang sepele dan kaupun akan terlatih untuk melakukan hal yang lebih besar.
Aku tahu dan aku sadar, wrong is wrong, and wrong will never be right. Salah tak akan berubah menjadi benar saat aku pun tak tahu lagi konsep “benar” seperti apa. Sering, aku menjadi salah karena hal-hal “kecil”. Aku tahu pasti aku telah melakukan kesalahan dan aku pantas untuk mendapatkan akibatnya. Aku tak pernah tahu begitu “salah”nya aku hingga aku pun berulang kali harus diperlakukan seperti ini.

Ya Allah, bolehkah aku menutut kali ini (lagi)?
Aku ingin saat aku salah, aku pun masih bisa dan berhak mendapatkan “pengampunan” karenanya.
Aku ingin saat aku salah, tangan itu menjabat tanganku lagi dan menggandeng tanganku lagi saat itu juga.
Aku ingin saat aku salah, terselip kata “iya, gak papa kok” dengan senyum sesungging darinya.
Aku ingin saat aku salah, senyumku dan senyumnya bisa melebur menjadi satu lagi tanpa ada rasa “pembodohan” pada diriku sendiri.
Aku ingin saat aku salah, aku masih mengetahui bagaimana menjadi tidak salah lagi dan menjadi yang sedikit benar.

Ya Allah, bolehkah aku menutut kali ini (lagi)?
Aku tak ingin saat ada salah di depanku, kata “maaf” seolah hanyalah rentetan empat aksara tanpa makna.
Aku tak ingin saat ada salah di depanku, akupun menjadi lupa akan pembeda antara salah dan benar.


091011 10:46pm MORE....